Abdulloh bin salam - cinta islam is nomber one
Berita Terbaru :
Home » » Abdulloh bin salam

Abdulloh bin salam

Written By Yahya on Monday, 3 March 2014 | 03:00

I.                   Muqodimah

Pada kali ini kita akan mencoba menguraikan beografi singkat salah satu sahabat rosululloh saw, yang lain dari yang lain. Adalah seorang lelaki yang mendapat popularitas dari kaumnya yang sangat banyak. Dan mendapatkan pernyataan baik sekali dari kaumnya selama beliau masih dalam kesesetannya memeluk agama Yahudi. Namun ketika beliau sadar, dengan mendapatkan petunjuk dari Allah swt, loyal, dan popularitas yang banyak menjadi berubah 380 derajat, mereka menjadi mengejek bahkan memusuhi beliau. Subhaanallah. Mari kita simak kisah beliau berikut ini.

II.                Nasab

Beliau adalah Abu yusuf Abdulloh bin salam bin Al harist Al Isroili Al Anshori, Halif Bani Auf Al Khojroj, dia termasuk keturunan Yusuf bin Ya'kub p.
Ada yang mengatakan bahwa nama aslinya adalah Hushain bin salam, lalu nabi n menamai dirinya dengan nama Abdulloh, dan beliau saksikan dia dengan masuk ke Jannah. Lihat bukhori dalam bab Al Manaqib.

III.             Kehidupan dan Keislaman beliau.

Hushain bin salam adalah kepala pendeta Yahudi di Madinah. Sekalipun penduduk Madinah berlainan agama dengannya, namun mereka menghormati Husain, karena dikalangan penduduk, dia terkenal sebagai orang yang bertaqwa, baik hati, istiqomah dan jujur.
Kehidupan Hushain tenang dan damai. Waktu baginya sangat berarga dan bermanfaat. Dia membagi waktunya dalam tiga bagian: "sepertiga dipergunakannya di gereja Yahudi untuk mengajar dan beribadat, sepertiga dipakainya dikebun untuk merawat dan memberihkan kebun, dan sepertiga yang lain untuk membaca taurot dan memperdalam ilmu yang diajarkan agama.
Setiap kali bertemu dengan ayat taurot yang memberi kabar gembira tentang kebangkitan seorang nabi di Makkah untuk menyempurnakan tidalah para nabi yang terhadahulu dan sebagai penutup kebangkitan para nabi, selalu dibacanya agak lama atau berulang-ulang. Dipelajarinya lebih mendalam sifat-sifat atau cirri-ciri nabi yang ditunggu-tunggu itu. Dia sangat gembira setelah tahu bahwa nabi yang akan muncul itu akan hijrah kenegrinya, Madinah. Maka setiap dibacanya ayat-ayat yang memberitakan berita itu, atau terlintas dihatinya kedatangan nabi tersebut, dia berdoa kepada Allah semoga umurnya dipanjangkan untuk menyeksikan kebangkitan nabi yang ditunggu  dan semoga dapat kesempatan bertemu dengannya, dan menjadi orang pertama yang menyatakan iman kepadanya.
Allah memperkenankan doa Al Husain bin salam. Allah memanjangkan usianya sampai kebangkitan Nabiyulloh huda war Rohmah. Allah menetapkan keberuntungan baginya bertemu dan bersahabat dengan nabi yang dinanti-nantikannya, serta iman yang dibawanya.
Berikut ini kisah beliau masuk islam:
Hushoin bin salam berkata: "Ketika aku mendengar berita tentang kemunculan Rosululloh n, aku segera. Meneliti namanya, keturunannya, sifat-sifatnya, zamannya, dan tempat kebangkitannya. Kemudian aku memastikan tentang kebenaran dakwahnya. Tetapi kepastian pendapatku ini, aku rahasiakan terhadap kaumku, Yahudi dan aku mengunci mulut untuk membicarakannya, hingga datang saatnya.
Pada suatu hari rosululloh n keluar dari Makkah menuju ke Madinah. Setelah tiba di Madinah, beliau berhenti di Quba'. Seorang penyeru mendatangi kami dan memberitahukan tentang kedatangan Nabi Muhammad. Ketika itu aku sedang berada diatas pohon kurma, berkerja seperti biasa. Bibiku, Khalidah binti Harist, duduk dibawah pohon. Mendengar berita kedatangan beliau itu, aku berseru, "Allahu Akbar…..! Allahu Akbar…..!.
Mendengar bacaanku tadi, bibiku berkata: "Allah mengecewakanmu…..!
Sahutku kepadanya; "Hai bibi…..! demi Allah, dia adalah saudara Musa bin Imrom. Dan dia diutus dengan agama yang dibawa Musa juga.
Bibiku diam sejenak, lalu bertanya; "Diakah nabi yang selalu engkau ceritakan kepada kami, membenarkan dan menyempurnakan risalah-risalah tuhannya?
Jawabku: "Ya betul bibi! Kata bibi: "Ooo, jadi itu orangnya? Kemudian aku segera menemui rasululloh. Aku lihat orang ramai berdesak-desak sehingga akhirnya sampai kedekat beliau. Ucapannya yang pertama kali aku dengar adalah: "Hai, Manusia! Sebarkanlah salam. Berilah makan orang yang kelaparan. Sholatlah tengah malam, ketika orang banyak sedang tidur nyenyak. Pasti kamu masuk surga dengan bahagia."
Aku pandangi beliau ternyata, aku menjadi yakin bahwa wajahnya tidak menunjukkan wajah pembohong. Lalu kuhampiri beliau, dan kuucapkan kalimat syahadat didepan beliau: "Aku bersyaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan hak kecuali hanya Allah dan bahwa engkau adalah utusan Allahk,
Kemudian beliau menoleh kepadaku, bertanya: siapa kamu?
Al Husain bin salam, jawabku.
Mestinya abdulloh bin salam," kata beliau menukar namaku dengan yang lebih baik.
Aku bergumam: "Demi allah, mulai sekarang aku tidak suka lagi nama yang lain kecuali nama itu.
Setelah itu aku pulang kerumah, dan aku ajak keluargaku untuk masuk islam, dan alhamdulillah mereka menerima ajakanku. Begitu pula dengan bibiku.
Kemudian aku berkata kepada mereka, "Rahasiakanlah untuk sementara waktu kepada orang yahudi bahwa aku dan kalian telah masuk islam, sampai tiba waktunya aku memberi izin kalian menyiarkannya. Kemudian mereka menyanggupinya.
Sesudah itu aku kembali menemui rosululloh n . kataku kepada beliau, "Ya, rosululloh n ! kaum yahudi adalah pembohong dan penyesat. Aku harap engkau bisa memanggil mereka, akan tetapi sembunyikan aku terlebih dahulu di salah satu bilik kamar anda dan jangan anda beritahu dulu keislamanku. Setelah itu tanyakanlah kepada mereka tentang kedudukanku dikalangan mereka. Lalu ajaklah mereka masuk islam. Maka anda akan lihat, ketika mereka tahu bahwa aku telah masuk islam, mereka akan mencaci, menghina dan mencemoohku.
Betul, beliau memanggil mereka, dan beliau juga sembunyikanku dibilik kamar rumahnya. Setelah mereka datang, beliau ajak mereka masuk islam dengan mengingatkan mereka tentang ayat-ayat yang telah mereka baca dalam kitab taurot mereka. Kemudian  Nabi mengutus seseorang kepada mereka, dan merekapun menerima undangan nabi n. ketika mereka sudah berada disisi beliau, berkatalah rosululloh n kepada mereka: wahai orang Yahudi, celakalah kalian dan bertakwalah kepada Allahk, demi Allahk yang tidak ada tuhan yang berhak disembah secara haq kecuali hanya Dia, kalian tahu bahwa aku adalah utusan Allahk dengan benar, dan aku datang kepada kalian dengan membawa kebenaran, maka masuk islamlah kalian, mereka menjawab: Naabii? Ah masa bodoh,Setelah Rosululloh merasa tidak ada harapan lagi dengan keimanan mereka, beliau bertanya kepada mereka, bagaimana kedudukan Al Husain bin Salam di kalangan kalian?.
Mereka menjawab: "dia adalah pemimpin kami, pendeta kami, orang yang paling alim diantara kami dan anaknya  orang alim diantara kami."
Nabipun berkata seperti itu tiga kali dengan perkataan yang sama.
Lalu Nabi menyuruh Abdulloh bin salam supaya keluar dari tempat persembunyiannya, maka diapun keluar dari mereka, kemudian dia mulai berbicara: "wahai orang-orang Yahudi, bertaqwalah kepada Allahk, demi dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali hanya Dia. Dan kalian tentu tahu, kalau dia adalah betul-betul utusan Allahk, dan dia membawa dengan kebenaran, lalu mereka berkata: bohong kamu dan mencela dan menghinanya dengan berbagai macam celaan, maka tanpa basi-basi lagi Rosulullohpun langsung mengusir mereka.[1]

IV.              Keilmuan dan keadilan beliau
Tentang keilmuannya, maka cukuplah sekiranya apa yang disebut oleh Imam Al Bukhori yang telah lalu; bahwa beliau adalah orang yang paling tahu dan dan anaknya orang yang paling tahu, begitu juga persaksian qoumnya dihadapan Nabi n .
Begitu juga keilmuan beliau masyhur dikalangan para sahabat, sampai-sampai dalam satu riwayat: bahwa ketika menjelang wafatnya Muadz bin jabl, dikatakan kepada beliau Abdulloh bin salam, wahai Abu abdur rohman berilah wasiat kepada kami, maka Muadzpun berrkata: Dudukkanlah aku,…. Lalu ia berkata: sesungguhnya ilmu dan iman itu ada pada 4 orang: "Uwaimir Abi Darda', Salman al Farisi, Abdulloh bin Mas'ud dan Abdulloh bin salam yang dahulunya Yahudi kemudian masuk islam, dan aku juga mendengar rosululloh n bersabda: bahwa ia termasuk sepuluh orang dari penduduk jannah.
Hal yang demikian tidaklah menjadi sesuatu yang mengerankan bagi beliau yang memiliki gabungan dua ilmu, yaitu ilmu yahudi dan ilmu islam, maka dari itu banyak dari kaum muslimin yang mengambil ilmu taurot kepada beliau.
Dengan keilmuan beliau juga, tidak mengherankan jika sang imamnya para ahli tafsir, yaitu beliau Ibnu Jarir At thobari tidak sedikit mengambil riwayat dari beliau dalam masalah sejarah agama dan yang berkenaan dengan permasalahan isroiliyat, yang kemudian banyak diambil riwayat yang ada itu oleh para mufassirin dalam kitab-kitab mereka.
Adapun sikap kita terhadap riwayat-riwayat beliau (ibnu salam), yang ada dalam kitab tafsir Ibnu Jarir Ath thobari, adalah bahwa kita tidak boleh memalsukannya secara keseluruhan dan juga tidak boleh menerimanya secara keseluruhan juga. Akan tetapi riwayat-riwayat yang jelas keshohihannya maka kita harus menerimannya, sedangkan riwayat-riwayat yang jelas ketidhoifannya maka kita tidak boleh menerimannya. Namun jika tidak diketahui shohih dan tidaknya maka sikap kita adalah diam.
Dan itu adalah merupakan kesimpulan para ulama' salaf dalam menyikapi riwayat-riwayat isroiliyat tersebut yang diambil dari dua hadist dibawah ini yang kelihatannya saling bertentangan,  padahal tidak begitu.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ أَهْلُ الْكِتَابِ يَقْرَءُونَ التَّوْرَاةَ بِالْعِبْرَانِيَّةِ وَيُفَسِّرُونَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ وَقُولُوا {آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا} البقرة: 136 .
          Dari Abu Huroiroh ra. Adalah orang ahlul kitab membaca taurot dengan bahasa ibroni kemudian mentafsirkannya untuk orang islam dengan bahasa arab, maka Rosululloh saw bersabda : "Janganlah kalian percayai ahli kitab dan jangan didustakan, akan tetapi katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan yang diturunkan kepada kita" ( Al Baqoroh: 136). [2]
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ.
Dari Abdulloh bin Amru bahwa Nabi Saw bersabda: "sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, dan riwayatkanlah dari bani Isroil tanpa ragu-ragu. Barang siapa yang berbuat kedustaan kepadaku secara sengaja maka hendaklah bersiap-siap menempati tempatnya dineraka". [3]
V.           Ayat-ayat yang berkenaan dengan beliau
Ast Tsa'labi menyebutkan dari Adh Dhohak bahwa firman Allah swt: الذين أتيناهم الكتاب يتلونه حق تلاوته ayat 121 al baqoroh turun kepada Abdullah bin salam dan Abdulloh bin Shuria dan yang lainnya. [4]
{ومن عنده علم الكتاب} الرعد : 43
Mujahid berkata: "dia adalah Abdulloh bin salam".
لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ ( ال عمران : 113 )
  Ibnu Ishaq, dari Muhammad bin Abi Muhammad budak Zaid bin Tsabit, dari Ikrimah dari Ibnu Abas : "Bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abdulloh bin Salam, Tsa'labah bin Sa'yah dan Usud bin ubaid."
      Dari Malik, dari Salim Abi Nadzr, dari Amir bin Sa'ad dari bapaknya, ia berkata: "tidaklah Aku mendengar Rosululloh saw bersabda, tentang salah seorangpun termasuk ahli jannah melainkan Abdulloh bin Salam, tentangnya turun ayat: "  {وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى مِثْلِه} الأخقاف: 10 ِ.
Al Hasan bercerita kepada kami, Abdul wahab bercerita kepada kami, dari Said dari Qotadah وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ ayat 43 dari ar Ra'd adalah Abdulloh bin salam.[5]
Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Sa'ad, ia berkata: …… dari ibnu Abas: tentang firman Allah : أَوَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ آيَةً أَنْ يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ  ia berkata: dia adalah Abdulloh bin Salman, beliau adalah orang terbaik mereka, lalu iman kepada Nabi Muhammad saw.[6]
   Dan masih banyak riwayat-riwayat seperti diatas.

VI.        Kabar Gembira bagi beliau
Ishaq Al Arzaq : bercerita kepada kami dari Ibnu Sirrin dari Qois bin Ibad ia berkata: Aku berada di masjid Madinah, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang berwajah khusyu', maka berkatalah orang-orang ( disekitarnya): dia termasuk ahli jannah! Lalu dia sholat dua rekaat. Kemudian diapun keluar, dan aku ikuti dia terus sampai masuk kerumahnya, lalu akupun masuk bersamanya, setelah minta izin kepadanya, kemudian aku ceritakan kejadian dimasjid tadi: "Ketika kamu masuk masjid banyak yang membicarakan tentangmu bahwa kamu adalah termasuk penduduk jannah. Kemudian laki-laki itu berkata: "subhanallah !! tidaklah seharusnya mereka katakan sesuatu yang tidak diketahui oleh mereka".
Mau nggak kamu saya ceritai: bahwa aku bermimpi kemudian aku ceritakan mimpi itu kepada Rosululloh saw: "Aku bermimpi, seorang laki-laki datang kepadaku seraya berkata: "Hai, bangun!... maka bangunlah aku, lalu tanganku ditarik, tiba-tiba aku melihat sebuah jalan disebelah kiri. Aku bertanya, "kemana ini….?
Jawabnya, "janganlah turuti jalan itu! Itu bukan jalanmu!!
Kemudian aku lanjutkan perjalanan itu: "tiba-tiba melihat pula jalan yang terang benderang disebelah kananku. Lalu dikatakan laluilah jalan itu….!
 Aku ikuti jalan itu hingga sampai dikebun yang sangat indah, di tengah kebun itu ada tiang dari besi yang ujungnya bawahnya sampai menyetuh bumi dan yang ujung atasnya sampai kelangit, pada bagian paling atas ada talinya, lalu dikatakan kepadaku: "Naikilah!! Maka kemudian aku menaikinya sampai aku dapatkan tali itu, lalu dikatakan lagi kepadaku: "Peganglah tali itu kuat-kuat. Mendengar suara itu aku langsung terbangun dan betul tali itu ada padaku. Ketika menjelang pagi, aku datangi rosululloh saw dan aku ceritakan mimpi itu kepada beliau: "Maka beliau menerangkan: "Adapun jalan sebelah kiri adalah jalan penduduk neraka, sedangkan jalan sebelah kanan adalah penduduk mereka. kebun yang kamu lihat adalah islam, sedang tiangnya adalah  tiangnya islam, sedangkan tali itu adalah Urwatul Wutsqo (tali yang kuat), kemudian beliau beritahukan kepadanya kabar gembira: "Bahwa kamu akan tetap dalam islam sampai mati. Qois bin Ibad berkata: lelaki itu adalah Abdulloh bin salam.[7]
Beliau juga termasuk dalam firman Allah dalam surat Al Qoshshosh ayat : 54.
y7Í´¯»s9'ré& tböqs?÷sムNèdtô_r& Èû÷üs?§¨B $yJÎ/ (#rçŽy9|¹ tbrâäuôtƒur ÏpuZ|¡ysø9$$Î/ spy¥ÍhŠ¡¡9$# $£JÏBur öNßg»uZø%yu šcqà)ÏÿYムÇÎÍÈ
"Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang Telah kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan".
Dan juga sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan muslim:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "ثلاثة يؤتون أجرهم مرتين، رجل من أهل الكتاب أمن بنبيه ثم آمن بي، وعبد مملوك أدى حق الله وحق مواليه، ورجل كانت له أمة فأدبّها وأحسن تأديبها ثم أعتقها"
"Tiga golongan yang mendapatkan 2 pahala, seorang laki-laki dari ahli kitab yang ianya beriman kepada Nabinya kemudian beriman kepadaku, dan hamba sahaya yang menunaikan hak Allah dan tuannya, begitu dengan seorang laki-laki yang memili budak, lalu ia perlakukan dia dengan baik kepadanya kemudian ia bebaskan dia".
Dari ayat dan hadsit tadi, jelaslah bahwa Abdullloh bin Salam adalah termasuk orang yang mendapatkan dua pahala.

VII.     Wafatnya Beliau
Beliau wafat pada tahun 43 H, ini dikatakan oleh Ath Thobari.[8]




Referensi :
v  Shohih Bukhri
v  Siyar A'lamin Nubala', imam Adz Dzahabi
v  Tahdzibu tahdzib, Ibnu Hajar.  
v  Al Ishobah fie tanyizis Shohabah, Ibnu Hajar.
v  At Tafsir wal Mufassirun, Husain Adz Dzahabi.
v  Suwar min Hayatis Shohabah, DR. Abdur Rohman Ro'fat Baysa.
v  Ar-rohikul mahtum ,syaikh shafiurrahman Al-mubarak furi. Dll.  

B




[1]  Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori dalam bab hijroh. Lihat juga dalam kitab Suwar min hayatis shohabah: DR. Abdur Rohman ro'fat basya.
[2]  Shohih Bukhori: 3/ bab: قولوا آمنا بالله وما أنزلنا إلينا: 4485.
[3]  Shohih Bukhori: 11/ bab bani isroil: 3202.
[4]  Al Ishobah fie tamyijis Shohabah, Ibnu Hajar Al Atsqolani II / 139.
[5]  Lihat tafsir Ath Thobari surat Ar Ro'd : 43.
[6]  Lihat tafsir Ath Thobari surat Asy Syu'aro' : 197.
[7] Lihat Siyar A'lamin Nubala' tentang Abdulloh bin salam. Lihat juga dalam kitab Suwar min hayatis shohabah: DR. Abdur Rohman ro'fat basya.
[8]  Al Ishobah fie tamyijis Shohabah, Ibnu Hajar Al Atsqolani. II / 135. 
Share this article :

No comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2014. cinta islam is nomber one - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger