Nasab beliau
Beliau adalah Anas bin Malik bin
Nadzor bin Dhomdom bin Zaid bin Harom bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi
bin An Najjar, Abu Hamzah Al Ansori Al Khazraji. Dia termasuk kerabat Rasulullah
n dari jalur istri. Ia juga
muridnya, pengikutnya dan sahabat yang terakhir meninggal dunia.
Ia adalah pambantu Rasulullah n seorang yang banyak meriwayatkan
hadits darinya. Ibunya adalah Ummu Sulaim Malikah binti Milhan bin Kholid bin
Zaid bin Harom, istri Abi Tholhah Zaid bin Sahl Al Ansori. Ketika nabi saw
datang ke Madinah, Anas berumur 10 tahun. Dan ketika itu juga, ibunya datang
kepada nabi saw dan berkata kepadanya: "Ini adalah Anas anak yang pandai
yang akan menjadi pembantumu". Maka nabi pun menerimanya.[1]
Lahir beliau
Ketika Rasul datang ke Madinah,
Anas berumur 10 tahun, dan ketika beliau wafat Anas berumur 20 tahun. Jadi Anas
lahir 10 tahun sebelum tahun hijriyah atau bertepatan dengan tahun 612 Masehi. Ibunya juga seorang yang pandai dan
telah masuk Islam, sehingga Anas pun dari kecil telah memeluk agama Islam.
Gelar beliau
Keilmuan dan Periwayatan Hadits
Ia adalah seorang Mufti, Qori, Muhaddits,
Perowi Islam. Dia mendapatkan banyak ilmu dari Rasulullah n , Abu Bakar, Umar, Usman, Mu'ad,
Usaid Al Hudair, Abi Tholhah, Ibunya sendiri Ummu Sulaim putri Milhan, Bibinya Ummu
Haram dan suaminya Ubadah bin Shamit, Abu Dzar, Malik bin Sha'sha'ah, Abi
Hurairah, Fatimah dan masih banyak lainnya.
Darinya juga banyak mencetak
orang-orang penting, diantaranya adalah Al Hasan, Ibnu Sirin, Asy Sya'bi, Abu
Kilabah, Makhul, Umar bin Abdul Aziz, Tsabit Al Banani, Bakar bin Abdillah Al
Mazani, Az Zuhri, Qotadah, Ibnul Munkadir, Ishak bin Abdillah bin Abi Tholhah,
Abdul Aziz bin Shuhaib, Syuaib bin Al Habhab, Amru bin Amir al Kufi, Sulaiman
At Taimi, Hamid At Thowil, Yahya bin Sa'id Al Ansori, Katsir bin Salim, Isa bin
Thohman dan Umar bin Syakir.
Dan para sahabat beliau yang
tsiqoh lebih dari 150 orang, sedang yang lemah sekitar 190 sahabat. Selebihnya
adalah orang – orang yang tidak tsiqoh bahkan hadits dari mereka secara global
dibuang. Seperti : Ibrahim bin Hadbah, Dinar bin Abu Makis, Khorrosy bin Abdillah,
Musa At Tahwil. Mereka hidup setelah 200 tahun, mereka tidak dianggap.
Anas menemani Nabi saw dengan
sempurna. Ia benar-benar sempurna dalam bermulazamah kepada beliau sejak beliau
hijrah, sampai meninggal. Dia juga banyak mengikuti peperangan bersama beliau,
juga berbaiat di bawah pohon (Bai'at Ridwan).[3]
Anas jika berbicara tentang
hadits Rasulullah n ,
maka setelah selasai ia mengatakan "Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah n "
Musnad Anas sebanyak 2.286, yang
disepakati Bukhari dan Muslim sebanyak 180 hadits, dan yang hanya dalam riwayat
Bukhari 80 hadits dan Muslim 90 hadits.[4]
Do'a Rasul terhadap Anas
Ibunya datang kepada Rasulullah n dan berkata : "Wahai Rasulullah
n ini adalah Anas, anak yang
cerdas mau menbantumu". Kemudian Anas diserahkan kepada Rasulullah n dan beliau pun menerimanya.
Ibunya pun memohon kepada Rasulullah n untuk mendoakan Anas, maka Rasul pun berdoa untuknya,
·
اللهم أكثر ماله وولده
وأدخله الجنة
·
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ
مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَأَطِلْ عُمُرَهُ وَاغْفِرْ ذَنْبه .
"Ya Allah perbanyaklah anak dan
hartanya, serta masukkanlah dia ke dalam surga" dalam riwayat lain, "Ya Allah
perbanyaklah harta dan anaknya, panjangkanlah umurnya dan ampunilah
dosanya"
Anas berkata, "Demi Allah
hartaku sangat melimpah, sampai kurma dan anggurku berbuah dua kali dalam
setahun. Jumlah anak-anak dan cucuku - cucuku mencapai seratus." dalam
riwayat lain seratus enam. Dalam riwayat lain juga disebutkan dari anak
perempuannya Aminah, mengabarkan tentang anak beliau yang mati dan dikuburkan
saja itu mencapai 120 anak, selain cucunya, itu pada saat Hajjaj berkuasa di
Basrah.[5]
Berkat do'a Rasulullah n ia menjadi sahabat yang paling
banyak anaknya serta paling panjang umurnya, dan paling akhir meninggal dunia.
Menjaga Rahasia Rasulullah n
Suatu hari Anas melayani
Rasulullah n
sampai selesai, kemudian dia berkata : " Nabi sedang tidur
siang", kemudian dia pergi dan didapatinya anak-anak pada bermain. Kemudian
ia berdiri dan melihat permainan mereka. Tiba-tiba nabi datang, dan memberi
salam kepada mereka. Terus memanggil Anas dan mengutusnya untuk suatu urusan.
Sepertinya ini adalah perintah rahasia, hingga dia mendatangi ibunya dengan
pelan. Ibunya bertanya "Ada
apa denganmu"? Anas menjawab,
"Nabi mengutusku untuk suatu urusan. Ibunya bertanya lagi, "Urusan
apa itu?" Anas menjawab, "Ini adalah rahasia nabi". Maka ibunya
berkata, " Jagalah rahasia Rasulullah n . Maka Anas tidak menceritakan kepada siapapun.[6]
Akhlah Rasulullah n terhadap Anas
Pada suatu hari Rasulullah n mengutus anas untuk suatu hajat,
kemudian dia berkata, Demi Allah saya tidak akan pergi! Dalam hatiku aku akan
pergi kalau nabi menyuruhku. Kemudian dia pergi dan melintasi anak-anak yang
sedang bermain di pasar. Maka tiba-tiba Rasulullah n memegang tengkuknya dari
belakang. Kemudian dia melihat kepada beliau, ternyata beliau tersenyum dan
berkata, "Wahai Unais, pergilah sesuai apa yang aku perintahkan! Maka anas
menjawab : Baik Rasulullah n saya
akan pergi. Anas berkata " Demi Allah saya telah menjadi pembantu beliau
selama 9 tahun, saya tidak mendapatkan beliau komentar apa yang aku
kerjakan" Kenapa kamu berbuat sepert ini dan begini? Atau sesuatu yang aku
tinggalkan, " Kenapa kamu tidak
berbuat seperti ini?"
Anas telah
menjadi pembantu Rasulullah n bertahun-tahun tapi
beliau tidak pernah mencelanya sama sekali, tidak pernah memukul, tidak pernah
menghardik, tidak pernah bermuka masam, tidak pernah menyuruhnya dan dia malas
kemudian Rasulullah n
mencelanya. Maka jika salah satu keluarganya mencelanya, beliau berkata, "
Biarkanlah apa yang dia kerjakan!" [7]
Tasbit bertanya kepada Anas
" Apakah tanganmu pernah bersentuhan dengan telapak tangan Rasulullah n ? Ia menjawab, Ya, pernah. Ia
mengulurkannya padaku, dan aku menyambutnya.[8]
Candanya Rasul kepada anas
Rasulullah n juga pernah bercanda dengan Anas. Beliau berkata padanya : ياذا
الأذنين ) ) "Wahai yang punya dua telinga"[9]
Makan beliau
Abu Ja'far berkata, "Anas
itu berbelang, dan sangat jelas sekali. Dan sya melihat dia makan dengan suapan
besar"
Abu Ayub berkata, " Anas
lemah dalam mengerjakan puasa, maka ia membuat makanan, kemudian memanggil 30
orang miskin dan memberi makan mereka.[10]
Cincin Anas
Ibnu Sirin berkata, " Di
cincin Anas terdapat lukisan srigala" Sedang menurut Az Zuhri, dari Anas,
bahwa cincinnnya bertuliskan "Muhammad Rasulullah" Jika mau ke kamar
mandi, ia melepasnya.[11]
Keutamaan Anas
Nabi saw talah mengkhususkan Anas
dengan sebagian ilmu. Diantaranya adalah sabda beliau kepada Anas, bahwasanya
beliau mampu mendatangi sembilan isrinya pada waktu dhuha dengan sekali mandi.[12]
Rasulullah n mempersaudarakan antara Muhajirin
dan Ansor di rumah Anas, dan mereka berjumlah 90 orang. Setengah dari Muhajirin
dan setengahnya lagi dari Ansor. Rasulullah saw
mempersaudarakan mereka atas persamaan diantara mereka, saling mewarisi
setelah meninggal tanpa ada hubungan rahim, sampai terjadinya perang Badar.
Ketika turun ayat :
{
وأولو الأرحام بعضهم أولى ببعض في كتاب الله } [ الأحزاب 6 ]
Maka setelah itu, saling mewarisi harus karena hubungan
rahim, bukan ikatan persaudaraan.[13]
Kata mutiara
لايتقي (
الله ) عبد حتى يخزن من لسانه
"Seorang hamba tidak dikatakan betakwa
kepada Allah, sampai dia bisa menjaga lisannya"[14]
Ibadah beliau
Abu Hurairah berkata, :
"Saya tidak pernah melihat seorang sahabatpun yang mirip dengan sholatnya
Rasulullah saw selain daripada ibnu Ummu Sulaim (Anas bin Malik ). Ibnu Sirin
berkata, : "Anas adalah sahabat yang sholatnya paling bagus, baik di rumah
maupun pada waktu safar."
Tsumamah berkata, "Anas
sholat sampai kedua kakinya bengkak mengeluarkan darah, karena sholatnya sangat
panjang. Semoga Allah meridhoinya.[15]
Anas berkata, : "Ambillah (Al
Qur'an dan As Sunnah) dariku, karena saya mengambilnya langsung dari Rasulullah
saw, dan Rasulullah n dari Allah swt. Kamu tidak akan mendapatkan kabar yang lebih
kuat, kecuali dariku"
Anas juga tahu benar ibadah
Rasulullah n . Dan tidak ada satu malampun dia melihat Rasulullah kecuali
beliau menangis.
Al Hariri berkata : Anas mulai
ihram dari Dzat Iraq,
saya tidak mendengar sesuatupun darinya kecuali dzikir kepada Allah, sampai dia
tahalul. Kemudian ia berkata padaku "Wahai keponakanku (ibn akhi)
beginilah ihram."
Pada hari Jum'at, Anas menemui
Sholih bin Ibrahim yang sedang berbincang-bincang di salah satu rumah istri
nabi, lalu dia berkata "Mah" Ketika selesai sholat, dia berkata, :
"Saya benar-benar takut kalau-kalau sholat Jum'atku batal, gara-gara
perkataanku pada kalian "Mah".[16]
Rasa takut beliau
Ketika Az Zuhri masuk ke rumah
Anas di Dimsiq (Irak), dia melihat Anas menangis. Kemudian ditanya, "Apa yang
menyebabkan engkau menangis? Dia menjawab, "Saya tidak tahu apapun kecuali
apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah n dan para sahabatnya tentang masalah shalat. Dalam masalah
sholat ini telah dihilangkan ( diakhirkan dari waktunya ). Pada masa itu ( Bani
Umayyah ) masalah sholat diakhirkan, kecuali pada masa Umar bin Abdul Aziz.[17]
Jihad beliau
Anas mulai ikut berjihad mulai
dari kecil. Dikatakan kepada Anas : Apakah engkau menyaksikan perang Badar?
Ia menjawab " Kemanakah saya kalau
sampai tidak hadir! Laa Umma laka).
Muhammad bin Abdullah berkata " Anas keluar bersama
Rsulullah ketika terjadi perang Badar, ia adalah seorang anak yang membantu
Rasulullah.
Musa mengabarkan bahwa Anas mengikuti peperangan sebanyak
delapan kali.[18]
Mu'jizat Anas
Ibnu Abi Dunya berkata
"Ketika Tsabit sedang bersama Anas, tiba-tiba datang Qohromanah dan
berkata, "Wahai Abu Hamzah, talah datang musim kemarau, sehingga tanah
kami kering" Kemudian Anas langsung berdiri dan mengambil air wudhu, lalu
keluar menuju tanah tadi dan melakukan
sholat sebanyak dua rakaat. Setelah itu dia berdo'a. Maka tiba-tiba awan
mendung dan turunlah hujan, sampai airnya meluap. Ketika hujan reda, Anas
memanggil sebagian keluarganya dan berkata " Lihatlah apa yang telah turun
dari langit. Maka setelah itu tanahnya menjadi subur. [19]
Menjadi Amir
Abu Bakar dan Umar telah mengangkat Anas
sebagai amir di Bahrain,
keduanya pun berterima kasih kepadanya.
Setelah dari
Rasulullah saw, Anas pergi ke Basrah. Di sana
dia sampai mengalami empat masa, dan mendapatkan perlakuan yang kasar ketika
masa Hajjaj dikarenakan fitnah dari Ibnu Asy'ats. Hajjaj mengira bahwa Anas
ikut campur dalam masalahnya kemudian dia berfatwa mengenai hal tersebut.
Hingga Hajjaj menunjukan lehernya dan berkata, " Nih… lehernya
Hajaj!" Kemudian Anas mengadu pada Abdul Malik. Maka ketika Abdul Malik
mendapat laporan seperti itu dia langsung mengancam Hajjaj, sehingga dia merasa
takut dan berbuat baik sama Anas.
Anas pernah
menjadi utusan Abdul Malik pada masa kepemerintahannya, sekitar tahun 92. Dia
membangun semua kota
Dimsiq. Ketika Anas bergegas menuju masjid Dimsiq, Makhul bertanya padanya,
"Apakah wajib berwudlu ketika selesai mengurus jenazah? Beliau menjawab
"Tidak usah wudlu"
Ketika Anas
menghadap Walid, dia bertanya, "Apa yang telah engkau dengar dari Rasul
perihal hari kiamat? Anas menjawab, "Saya mendengar Rasulullah n bersabda "Kalian dan hari
kiamat seperti dua ini –jari telunjuk dan jari tengah-"[20]
Zuhud dan Ketawakalan beliau
Ketika seorang amir datang untuk
memberikan fa'i kepada Anas, dia mengatakan apakah anda mau mengambil 1/5? Dia
menjawab, "Tidak" Ia tidak menerimanya.
Ketika Anas sakit, ditawarkan
kepadanya agar didatangkan seorang dokter, tapi Anas malah menjawab "
Seorang dokter malah menyakitiku"[21]
Syafaat Rasul untuk Anas
Imam Ahmad berkata : Anas meminta
syafaat kepada Rasulullah n
pada hari kiamat. Maka rasul menjawab, "Ya pasti saya akan penuhi
permohonanmu." Anas bertanya, "Di manakah saya memohonnya pada hari
kiamat nanti, wahai nabiyallah?"
Rasul menjawab "Mintalah padaku sesuatu yang pertama kamu minta
padaku yaitu di atas sirat." Tanya Anas, "Jika aku tidak ketemu
engkau di situ?" Jawab rasul, "Maka kalau tidak ketemu di sana berarti saya berada
di Mizan. Jika tidak ketemu di Mizan, maka saya ada di Telaga, saya tidak salah
tentang tiga tempat tersebut pada hari kiamat" [22]
Harapan Anas
Anas adalah pemilik sandal dan
kantong kulit Rasulullah saw. Anas berkata, : Aku sangat mendambakan akan
bertemu dengan Rasulullah saw dan berkata " Wahai Rasulullah saw aku
adalah pembantu kecilmu" [23]
Wafatnya beliau
Dikatakan kepada Anas, "Engkau
adalah sahabat Rasulullah n
yang paling terakhir yang masih hidup." Anas menjawab, Kaum Arab masih
tersisa, adapun dari sahabat beliau, maka saya adalah orang yang paling akhir
yang masih hidup. Ketika Anas sakit, ditawarkan kepadanya agar didatangkan
seorang dokter, tapi Anas malah menjawab " Seorang dokter
menyakitiku" dan dia memohon agar dia ditalkin 'Laa ilaha illallh, karena
dia (Malaikat) telah datang. Dia senantiasa mengatakannya, sampai Malaikat
pencabut nyawa mencabut nyawanya. Di sisi dia ada tongkat kecil punya
Rasulullah n yang kemudian dikubur
bersamanya.
Ketika Anas wafat, beliau berumur
107 tahun. Berkata Waqidi dan lainnya" Anas adalah sahabat di Basrah yang
paling terakhir wafatnya." Para ahli
sejarah selisih dalam menentukan kematian beliau, ada yang mengatakan wafat
pada tahun 90, 91, 92 dan ada pula yang mengatakan tahun 93, dan inilah yang
mashur menurut jumhur. Imam Ahmad berkata : Anas bin Malik dan Jabir bin Zaid
wafat bersamaan pada hari Jum'at, tahun 93.
Qotadah berkata : Ketika Anas
wafat, Muariq al 'Ajli berkata, Hari ini telah pergi / hilang setengah dari
pada ilmu. Dia ditanya, kenapa bisa demikian wahai Abu Mu'tamar? Ia menjawab :
Jika ada orang-orang pengikut hawa nafsu menyelisihi kita hadits dari
Rasulullah n kita katakan pada mereka :
"Mari kita kembalikan pada orang yang
mendengar (Anas) darinya (Rasul)."[24]
Wallahu a'lam bishowab
Refrensi :
1.
Al
Bidayah Wan Nihayah, Ibnu Katsir, Maktabah Ash Shofa, cet 1, 1423 H – 2003 M.
2.
Siyar
A'lam An Nubala, Imam Adz Dzahabi, Darul Fikr, cet 1, 1417 H – 1997 M.
3.
Hayah
Ash Shohabah, Muhamad Yusuf Al Kandahlawi, Darul Qolam, cet 1, 1406 H – 1987 M.
4.
Al
Ishobah, Ibnu Hajar Al Asqolani
5.
Zadul
Ma'ad, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, Muasasah Ar Risalah, cet 3, 1421 H – 2000 M.
Pondok Gede, 20 Ramadhan 1427 H.
[2] Siyar A'lam, 4/484,
Al Bidayah 9/75
[3] Siyar, 482 - 483
[4] Siyar, 4/490
[5] Al Bidayah, 9/75
[6] Hayah Shahabah, 2/503
[7] Hayah shahabah, 2/540
[10] Ibid, 489
[12] Ibid, 487
[13] Zadul Ma'ad, 3/56
[14] Hayah Shahabah, 2/633
[16] Al Bidayah, 8/76
[17] Al Bidayah, 9/75
[18] Siyar, 4/480
[19] Siyar, 4/ 487, Al
Bidayah, 9/76
[20] Al Bidayah, 9/75
[21] Ibid, 76
[22] Ibid
[23] Ibid
[24] Al Bidayah, 9/ 77 ,
Siyar, 4/490
No comments:
Post a Comment