Akhlaq kepada Allah - cinta islam is nomber one
Berita Terbaru :
Home » » Akhlaq kepada Allah

Akhlaq kepada Allah

Written By Yahya on Tuesday, 14 October 2014 | 08:59

A. Akhlaq kepada Allah 3
Banyak sekali macam dan ragam akhlaq kepada Allah yang harus kita jaga dalam  setiap gerak dan perbuatan kita. Dari sekian banyak itu diantaranya :
1. Mensyukuri nikmat-nikmat-Nya yang tak terkirakan jumlahnya yang telah Allah berikan kepada kita, dengan cara direalisasikan dalam hati, lisan dan dalam bentuk ta'at kepada-Nya, Allah berfirman:
ومَابِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْئَرُونَ { النحل 53}
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ { البقرة  152}
اعْمَلُوا ءَالَ دَاوُدَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ { سباء  13}
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَتُحْصُوهَا إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ { النحل  18}
Sehingga tidak diragukan lagi bahwa mereka yang bersyukur kepada Allah, maka akan ditambah nikmat oleh Allah kepadanya dan Allah memasukkan kedalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur, yang hal ini sedikit sekali dilakukan oleh hamba-Nya, Allah berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدُُ { ابراهيم  7}
02. Malu kepada-Nya apabila kita berbuat maksiyat, Allah berfirman,
وَاللهُ يَعْلَمُ مَاتُسِرُّونَ وَمَاتُعْلِنُونَ { النحل  19}
وَمَاتَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَاتَتْلُوا مِنْهُ مِنْ قُرْءَانٍ وَلاَتَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلاَّ كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَايَعْزُبُ عَن رَّبِّكَ مِن مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَفِي السَّمَآءِ وَلآَأَصْغَرَ مِن ذَلِكَ وَلآأَكْبَرَ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ { يونس 61}
Jadi kalau kita lebih bisa mengurangi frekwensi kemaksiatan, maka kekhusukan dan ketawadhukan kita kepada-Nya dan semakin tinggi dan kuat.
03.Shidqul Inabah, yaitu kita betul-betul bertaubat dengan taubatan nasuha dan benar-benar kembali kepada-Nya 2, dengan sungguh-sungguh dan ikhlas yang diaplikasikan ke dalam ketaatan kepada-Nya serta takut akan adzab-Nya yang amat pedih. Allah tegaskan,
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لاَتُنصَرُونَ { الزمر  54}
وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَن يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللهِ لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِ {17} الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللهُ وَأُوْلَئِكَ هُمْ أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ { الزمر  18}
رَّبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ { الممتحنة  4}
Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallam bersabda:
بَااَيُّهَا النَّاس تُوْبُوْا اِلَى الله فَإِنىِّ اَتُوْبُ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ { مسلم }
Wahai sekalian manusia bertaubatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat salam satu hari 100 kali. (HR Muslim)
Jelaslah bahwa taubat untuk menghapus dosa dan kesalahan kita kepada Allah adalah sesuatu yang sangat urgen bagi seluruh manusia. Karena taubatlah yang akan menghapus dosa dan kesalahan kita, dan merupakan pintu menuju kemenangan abadi. Dosa-dosa yang pernah kita perbuat akan menutupi hati kita dan ia kembali jernih apabila bertaubat kepada Allah 'Azza wa Jalla. Dalam sebuah hadits disebutkan,
اِنَّ الْمُؤْمِنَ اَِذَا اَذْنَبَ ذَنْبًا كَانَ نُقْطَةٌ سَوْدَاءٌ فِى قَلْبِهِ . فَإِنْ تَابَ وَ نَزَعَ وَ اسْتَعْتَبَ صَقْلَ قَلْبُهُ ,  وَ اِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى تَغْلُقَ قَلْبُهُ  { النسائى و الترميذى و قال حسن صحيح }
Sesungguhnya seorang mukmin apabila melakukan satu perbuatan dosa, maka ia akan ada titik hitam pada hatinya. Maka jika ia bertaubat, jera dan menyesal hatinya akan menjadi jernih kembali, namun jika bertambah perbuatan dosanya, maka bertambah  pula titik-titik hitam hingga  menutupi hatinya. (An-Nasaiy dan At-Tirmidziy, ia berkata hadis shohih)
Sedang kita tidak perlu kecil hati dengan dosa yang pernah kita lakukan walau sebesar apapun dosa itu, bahkan sampai dosa syirik sekalipun. Allah 'Azza wa Jalla pasti akan mengampuni dosa-dosa kita asalkan kita bertaubat dengan sungguh-sungguh, ikhlas, menyesal dan berkemauan keras untuk tidak mengulanginya kembali, karena Allah maha penerima taubat hamba-Nya asalkan ajal belum sampai di tenggorokan dan sebelum matahari terbit dari tempat tenggelamnya. Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallam bersabda:
اِنَّ الله عَزَّ وَ جَلَّ يَقْبَلُ تَّوْبَةَ العَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ { الترميذى و قال حديث حسن صحيح }
Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla tetap akan menerima taubat hamba-Nya sebelum ajal berada ditenggorokan (At-Tirmidziy, ia berkata hadits hasan)
اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ لَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالتَّوْبَةِ لِمُسِىءِ اللَّيْلِ اِلَى النَّهَارِ وَ لِمُسِىءِ النَّهَارِ اِلَى اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا { مسلم }
Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla tetap akan membentangkan tangan-Nya untuk menerima taubat bagi seorang yang berbuat dosa pada malam harinya hingga siang hari dan bagi yang merasa berdosa pada siang hari hinga malam hari, sampai terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya. (Muslim)
مَنْ تَابَ قبَلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ الله عَلَيْهِ { مسلم }
Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat tenggelamnya, maka Allah akan menerima taubatnya. (HR Muslim)
Dan Allah tegaskan dalam sebuah hadits Qudsi :
اِنَّ رَحْمَتِى غَلَبَتْ غَضَبِى { متفق عليه }
Sesungguhnya rohmat-Ku mengalahkan marah-Ku. (Muttafaqun 'Alaih)
04. Tawakal kepada Allah 'Azza wa Jalla di setiap saat dan keadaan, yang dibarengi dengan mengharap rohmat Allah 'Azza wa Jalla.
Allah berjanji bahwa barangsiapa yang kuat tawakalnya kepada-Nya dan selalu menjaga dan konsisten denganya, maka sungguh Allah akan cukupi segala kebutuhannya, Allah berfirman:
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا { الطلاق  3}
Allah berfirman :
وَعَلَى اللهِ فَتَوَكَّلُوا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ { المائدة  23}
إِن كُنتُمْ ءَامَنتُم بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ { يونس  84}
وَمَاتَوْفِيقِي إِلاَّ بِاللهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ { هود  88}
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ { ال عمران  159}
Sehingga karena pentingnya tawakkal kepada Allah dalam segala urusan dan disetiap kesempatan, Allah berjanji akan mencukupi segala kebutuhan seseorang yang dapat menjaga dan konsisten dengan ketawakalannya kepada Allah.
وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا {2} وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَيَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا { الطلاق  3}
Dan janji Allah lewat Rasul-Nya,
لَوْ اَنَّكُمْ كٌنْتُمْ تَوَكَّلُوْا عَلَى الله حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا تَرْزُقُ الطَّيْرُ تَغْدُوْا خِمَاصًا وَ تَرُوْحُ بِطَانًا  {الترميذى و غيره قال : حسن صحيح }
Kalau seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka sungguh Allah akan berikan rizqi-Nya kepada kalian, sebagaimana burung-burung dilepangkan rizqinya, berangkat pagi hari dengan perut kosong dan pulang sore hari dengan perut kenyang. (Tirmidzi dengan hadits hasan shohih)
Dan salah satu ciri (sifat) orang yang beriman adalah tawakal dan hanya bertawakal kepada Allah Ta'ala
وَعَلَى اللهِ فَتَوَكَّلُوا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ { المائدة  23}
05. Takut akan adza-Nya yang sangat pedih, Allah berfirman
إِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيدٌ { البروج  12}
وَإِذَآ أَرَادَ اللهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَالَهُم مِّن دُونِهِ مِنْ وَالٍ { الرعد  11}
Sehingga seseorang akan semakin mendekatkan diri kepada-Nya, menambah ilmu dan amal ibadah, dan akan selalu ikhlas dalam mengerjakannya serta ia akan banyak beristighfar dan bertaubat, dan berusaha mengurangi dan menjauhi kemaksiatan. Dan ia akan lebih menambah pengetahuan tentang siapa dirinya dan Robb-nya, yang dengan hal ini akan menambah takut kepada Allah 'Azza wa Jalla, Rasulullah
Shallallaahu 'alayhi wa sallam bersabda,
وَ الله اِنِّى لاَعْلَمُهُمْ بِالله وَ اَشَدُّهُمْ لَهُ خَشْيَة { البخارى و مسلم عن عائشة }
Demi Allah, sungguh aku adalah orang yang paling tahu akan Allah dan yang paling takut kepada-Nya. (HR Bukhori Muslim)
06.Senantiasa husnudhdhon kepada Allah 'Azza wa Jalla, baik terhadap taqdir-Nya yang telah ia taqdirkan untuk kita dan telah berjalan atau yang belum dijalani dan baik terdadap taqdir-Nya yang baik maupun yang buruk, yang dengan lapang dada dan ikhlas kita husnudhdhon bahwa dibalik semua itu pasti ada hikmah dan nilai disisi-Nya, Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَاكَانُوا يَعْمَلُونَ { النحل  97}
Share this article :

No comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2014. cinta islam is nomber one - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger