Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak
dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari
Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya,
ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari
ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi
perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca,
ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.Semuanya dilakukan dengan
mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak
diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia
berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa
membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah
menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu
kesempatan untuk menimpali.
08:45
Abdul Wahid bin Zaid berkata, "Ketika
itu kami naik perahu, angin kencang berhembus menerpa perahu kami, sehingga
kami terdampar di suatu pulau. Kami turun ke pulau itu dan mendapati seorang
laki-laki sedang menyembah patung."
Kalian adalah Hamba yang Buruk
Written By Yahya on Monday, 12 May 2014 | 08:45
Abdul Wahid bin Zaid berkata, "Ketika
itu kami naik perahu, angin kencang berhembus menerpa perahu kami, sehingga
kami terdampar di suatu pulau. Kami turun ke pulau itu dan mendapati seorang
laki-laki sedang menyembah patung."
Kami berkata kepadanya, "Di antara kami, para penumpang perahu ini tidak
ada yang melakukan seperti yang kamu perbuat."
Dia bertanya, "Kalau demikian, apa yang kalian sembah?"
Kami menjawab, "Kami menyembah Allah."
11:30
SAAD BIN ABI WAQQASH DAN IBUNYA
Written By Yahya on Sunday, 11 May 2014 | 11:30
Seorang pemuda berusia tujuh belas tahun menceritakan kisah keislamannya. Saad bin Abi Waqqash nama pemuda itu. Ia berkata, "Pada suatu malam, di tahun ini, saya bermimpi seolah-olah tenggelam di dalam kegelapan yang bertumpuk-tumpuk. Ketika saya terbenam di dalam kegelapan itu, tiba-tiba ada cahaya bulan yang menerangiku. Saya kemudian mengikuti arah cahaya itu dan saya dapati di sana ada sekelompok manusia, di antara mereka terdapat Zaid bin Haritsash, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar Ash-Shidiq. Saya bertanya, "Sejak kapan kalian ada di sini?" Mereka menjawab, "Satu jam."
11:30
Diriwayatkan dari Saham bin Munjab, dia
berkata, "Dalam peperangan di wilayah Darain (nama tempat di sekitar
Bahrain) Al-Ala bin Al-Hadhrami bersama-sama kami. Al-Ala memanjatkan tiga
macam doa, dan ketiga doa itu dikabulkan oleh Allah SWT."
Menunggang Kuda di Atas Air
Written By Yahya on Saturday, 10 May 2014 | 11:30
Diriwayatkan dari Saham bin Munjab, dia
berkata, "Dalam peperangan di wilayah Darain (nama tempat di sekitar
Bahrain) Al-Ala bin Al-Hadhrami bersama-sama kami. Al-Ala memanjatkan tiga
macam doa, dan ketiga doa itu dikabulkan oleh Allah SWT."
"Kemudian, kami berjalan bersama-sama sehingga tiba di suatu tempat.
Kami mencari air untuk wudu tetapi tidak mendapatkannya. Lalu, Al-Ala bin
Al-Hadhrami berdiri untuk mengerjakan salat dua rakaat, kemudian berdoa, 'Ya
Allah, Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Wahai Yang Mahatinggi dan
Mahaagung. Sesungguhnya kami adalah hamba-hamba-Mu
11:30
Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad
bin Abdul Baqi bin Muhammad Al-Bazzar al-Anshari berkata, "Dulu, aku
pernah berada di Makah--semoga Allah selalu menjaganya. Suatu hari aku
merasakan lapar yang sangat. Aku tidak mendapatkan sesuatu yang dapat
menghilangkan laparku. Tiba-tiba aku menemukan sebuah kantong dari sutera dan
diikat dengan kaos kaki yang terbuat dari sutera pula. Ketika aku buka, aku
dapatkan di dalamnya sebuah kalung permata yang tidak pernah aku lihat
sebelumnya."
Meninggalkan Khianat, Mendapat Rahmat
Written By Yahya on Friday, 9 May 2014 | 11:30
Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad
bin Abdul Baqi bin Muhammad Al-Bazzar al-Anshari berkata, "Dulu, aku
pernah berada di Makah--semoga Allah selalu menjaganya. Suatu hari aku
merasakan lapar yang sangat. Aku tidak mendapatkan sesuatu yang dapat
menghilangkan laparku. Tiba-tiba aku menemukan sebuah kantong dari sutera dan
diikat dengan kaos kaki yang terbuat dari sutera pula. Ketika aku buka, aku
dapatkan di dalamnya sebuah kalung permata yang tidak pernah aku lihat
sebelumnya."
"Kemudian, aku keluar rumah, dan saat itu ada seorang bapak tua yang
berteriak mencari kantongnya yang hilang sambil memegang kantong kain yang
berisi uang lima ratus dinar. Dia mengatakan, 'Ini adalah bagi orang yang mau
mengembalikan kantong sutera yang berisi permata.'
08:36
Anas bin Malik r.a. berkata,
"Anak laki-laki Abu Thalhah dari Ummu Salamah meninggal dunia." Maka,
istrinya berkata kepada keluarganya, 'Jangan kalian beritakan kepada Abu
Thalhah tentang kematiannya, sampai aku sendiri yang mengabarkannya'!"